Serupa Embun yang Perlahan Menguap dan Hilang
MIMPI SI PUTRI TIDUR
Oleh : Zora Febriyanti
Cahaya semerbak melenggang pelan
Seakan tak ada ruang lebih indah..
Si putri semakin larut dalam mimpinya
Di sana ia bertemu bunga yang sungguh indah
Ia kemudian menoleh
Melihat ke arah danau yang memantulkan bayangan
Si putri meragu
Apa yang harus ditujunya?
Bunga nan indah atau kejujuran yang akan dikatakan sang
danau?
Ia maju selangkah
Namun nuraninya menginginkan lain
Seberang sana sang danau menunggu ceria
Sedang si bunga bergembira bersama kupu-kupu nan cantik
Gelisah si putri tidur
Teramat ingin ia memetik bunga indah itu
Berangan memandang si bunga dengan puasnya
Kembali ia tersadar
Danau yang di sana adalah pengobat hatinya
Ia beranjak menuju danau
Bertanya pantaskah ia menemani bunga?
Danau berkata “kau tidak
sepadan dengan keelokkan bunga itu. wahai putri tidur ... kau adalah penyebab
layunya bunga itu jika kau beranjak ke sana.”
Bersedih si putri tidur meratap kepiluan hatinya
Kemudian ia berlari terseok-seok
Dan menghilang bersama sang surya
Bengkulu, 05 November 2016
-Rarain-
-Rarain-
Komentar
Posting Komentar